Dapur Gizi SPPG Suka Mulya Kecamatan Pringsewu Ciptakan Makanan Berkualitas

0
Dapur Gizi SPPG Suka Mulya Kecamatan Pringsewu Ciptakan Makanan Berkualitas

Pringsewu (Nusantaranews.net) Lampung Kehadiran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukamulya Berkah Rajendra di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung, menjadi bukti bahwa pemenuhan gizi sehat kini mendapat ruang yang lebih serius dalam kehidupan masyarakat. Fasilitas ini dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional dan berperan sebagai pusat distribusi makanan sehat sekaligus sarana edukasi tentang pola hidup sehat.


Realitas di lapangan memperlihatkan bahwa dapur pelayanan tersebut telah berdiri kokoh dengan papan nama resmi bertuliskan Badan Gizi Nasional – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukamulya, Kecamatan Banyumas. Beralamat di Jl. Raya Sukamulya No. 14A, lokasi ini berfungsi sebagai titik aktivitas pemenuhan gizi masyarakat di wilayah setempat.


Kesungguhan dalam pelayanan tampak dari dukungan armada distribusi yang digunakan khusus untuk menyalurkan makanan bergizi. Armada tersebut setiap hari bergerak membawa menu sehat kepada warga di berbagai titik, menegaskan fungsi SPPG sebagai jembatan antara pemerintah dan kebutuhan masyarakat.


Dapur SPPG Sukamulya Berkah Rajendra Hadirkan Layanan Gizi Seimbang untuk Warga Pringsewu 

Sejumlah siswa sekolah duduk melingkar di dalam ruangan sambil menikmati sajian bergizi dari SPPG Sukamulya Berkah Rajendra. 


Keceriaan mereka mencerminkan betapa layanan gizi ini benar-benar hadir di tengah masyarakat.Kualitas pelayanan tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada profesionalisme tenaga yang terlibat.


Petugas gizi, tenaga medis, hingga pendamping lapangan aktif menjangkau warga untuk menyalurkan makanan sekaligus memberi pemahaman tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang dalam kehidupan sehari-hari.


Pernyataan Kepala SPPG Sukamulya Berkah Rajendra, Dahlia, menegaskan bahwa dapur ini bukan sekadar ruang memasak, melainkan pusat inovasi menghadirkan menu sehat.


“Setiap menu dipersiapkan dengan standar ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian. Semuanya dilakukan secara higienis,” ujarnya, Senin (29/9/2025).


Kecermatan dalam memilih bahan baku terlihat dari penggunaan sayuran segar seperti wortel, bayam, buncis, dan kol yang diolah sederhana melalui perebusan atau penumisan. Cara pengolahan ini menjaga kandungan vitamin tetap terjaga sekaligus menghadirkan rasa alami yang menenangkan.


Ragam menu tidak berhenti pada olahan sayur. Nasi, lauk ayam, tahu-tempe, hingga buah segar menjadi bagian dari sajian yang disusun dengan prinsip keberagaman, memastikan masyarakat memperoleh nutrisi lengkap tanpa mengorbankan cita rasa.


Keseriusan dalam menjaga kualitas juga tercermin dari cara penyajian. Makanan dikemas dalam wadah ramah lingkungan yang bukan hanya praktis, tetapi juga melambangkan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan. Transparansi pengelolaan pun diterapkan dengan pencatatan dan laporan sistematis, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.


Dahlia menambahkan, dapur gizi ingin memberi pesan bahwa makanan sehat tidak harus mahal.


“Dengan bahan lokal yang tersedia di pasar, setiap keluarga sebenarnya bisa meniru pola penyajian yang dilakukan di dapur SPPG,” katanya.


Ia juga menekankan pentingnya edukasi melalui makanan sebagai bagian dari perubahan pola hidup masyarakat.


“Kesehatan berawal dari dapur. Dari sini kami ingin membuktikan bahwa kepedulian pemerintah dapat benar-benar dirasakan masyarakat melalui makanan yang sehat, bersih, dan layak,” tutupnya


Nusantaranews.net (Rian.G)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)